Banner 468


Minggu, 22 Agustus 2010

Manfaat Cinta Pada Pekerjaan

0 komentar

Cintai Pekerjaan yang Telah Anda Dapatkan

Di kantor, pasti Anda pernah menemui orang-orang yang selalu mengeluhkan pekerjaannya. Mereka bilang terlalu susah, terlalu berat, terlalu gampang, terlalu sedikit waktu, terlalu ecek-ecek, dan terlalu ini dan  itu. Jadinya, banyak juga orang yang jadi kutu loncat, pindah sana pindah sini. Mungkin, pertanyaan yang tepat bukannya, "bagaimana saya  bisa memperoleh pekerjaan yang saya sukai?", tapi "bagaimana saya bisa mencintai pekerjaan yang telah saya peroleh?"

Di bawah ini ada empat langkah praktis yang dapat membantu Anda melakukannya. Merenunglah sebentar untuk memikirkannya, dan Anda akan  terkejut akan hasilnya.

1.       Sadari bahwa pekerjaan tidak mendefinisikan Anda, tetapi Andalah yang mendefinisikan pekerjaan itu Ada banyak yang bisa dikatakan tentang  sikap, lebih banyak daripada yang bisa dituliskan. Pekerjaan apa pun  bisa dilakukan dengan baik, dengan penuh kecintaan dan perhatian.  Sikap Anda terhadap pekerjaan dan cara Anda memperlakukan orang - bahkan  juga suasana hati Anda - akan cepat dikenali. Hal-hal itu akan  berpengaruh pada rekan kerja Anda. Memang ada waktu-waktu di mana Anda  tak bisa mengontrol situasi, tapi Anda akan selalu dapat memilih cara  terbaik untuk menghadapinya.

2.       Berhentikan memfokuskan diri pada uang. Uang sebanyak apa pun tak akan  pernah cukup. So, berhentilah menggunakan kekurangan uang sebagai alasan  untuk tidak mencintai pekerjaan. Entah waktu gajian atau tidak, selalu ada saja keinginan untuk berbelanja. Lihatlah di mana uang Anda  berakhir. Jangan bekerja hanya untuk dibayar atau cari makan, tapi untuk kepuasan Anda.

3.       Temukan kepuasan pada setiap apa yang Anda kerjakan Ini mungkin akan  membuat Anda harus berpikir keras, tapi bukannya tak bisa dilakukan.  Sisakan waktu untuk benar-benar memikirkan apa yang ingin Anda kerjakan. Tanyakan pada diri Anda, "bagaimana cara membuat pekerjaan ini  berbeda, karena aku yang mengerjakannya?" Perspektif memainkan peranan  besar dalam memenuhi sense of well being dan kepuasan seseorang. Cobalah mengingat mengapa Anda menerima pekerjaan ini. Bila ini cuma pekerjaan  untuk 'mengisi waktu', apakah Anda mencari pekerjaan lain secara aktif?

4.       Berani bertanya pada diri sendiri apakah Anda pantas memperoleh pekerjaan ini Bila Anda tak bisa menemukan bagian dari pekerjaan yang  bisa Anda senangi, atau Anda merasa tak bisa berakhir seperti rekan-rekan kerja Anda, pertimbangkan lagi alasan-alasan untuk menerima pekerjaan  ini. Bisa jadi, bukan pekerjaan baru yang Anda butuhkan, melainkan arah  baru. Apakah Anda menyukai orang yang melakukan pekerjaan seperti Anda? Bila tidak, apakah ada perubahan yang bisa Anda lakukan untuk pekerjaan  ini, atau jangan-jangan pekerjaan ini memang sumber masalah Anda? Apakah  Anda lebih menyukai posisi lain di perusahaan yang sama? Apakah tambahan  tanggung jawab akan memuaskan Anda?  Pertanyaan-pertanyaan di atas akan mengarahkan Anda kepada 'cinta atau  tidak cinta' kepada pekerjaan. Tanyakan juga pada diri Anda mengapa Anda  merasa pekerjaan ini tidak memuaskan. Kesadaran ini akan membimbing Anda  kepada kepuasan terbesar yang bisa Anda peroleh dari sebuah pekerjaan.  Tingkatkan sense of well being, tingkatkan kontrol diri, daripada cuma  'mengalir tak tentu arah'. Mungkin, sudah saatnya melakukan perubahan.







Rabu, 11 Agustus 2010
0 komentar


Sebenarnya aku bosan kalau membaca tulisan-tulisan menjelang hari kemerdekaan yang mengatakan kita belum merdeka sepenuhnya. It’s been a long time ago. Sudah lama sekali tulisan-tulisan seperti itu muncul. Dan sepertinya membosankan. Jadi lebih baik kita bahas masalah lain daripada makan hati… ;)
Makna tanggal 17 Agustus buat setiap orang pasti berbeda-beda. Nah, itulah yang akan aku bahas sekarang.

Untuk anak yang belum sekolah
Anak-anak yang belum mengalami masa sekolah berpikir 17 Agustus adalah perlombaan. Dimana mereka bisa mendapatkan hadiah buku tulis, pensil berwarna merah becampur hitam, penghapus, dan rautan yang berwarna-warni. Masa-masa seperti mereka hanya ada kegembiraan menyambut 17 Agustus. Apalagi ketika menjadi juara 1, rasanya seperti memenangkan Piala Dunia saja.

Anak SD
Upacara bendera yang sucks, berdiri selama sekitar 1 jam, dan berpura-pura khidmat di antara barisan sambil sesekali ngobrol. Tidak lupa jeweran pak guru ketika ketahuan ngobrol.
Setelah itu, baru mereka memikirkan perlombaan!

Anak SMP
Lagi-lagi Upacara bendera. Kali ini lebih banyak yang mengikuti dibandingkan saat SD dulu. Tidak jarang banyak yang jatuh pingsan karena terlalu lama berdiri dan dibopong anggota PMR yang justru lebih nyaman untuk jalan-jalan di sekitar area upacara. Dan yang membuat ngiri lagi, saat anggota PMR itu dengan tenangnya ngobrol! Itulah sebabnya aku ga pernah suka dengan kegiatan PMR.
Anak SMA
Aku gak pernah SMA, jadi skip aja… hihhi
Anak Kuliah
Liburan! Dan itu berarti ada waktu yang sangat panjang untuk menikmati hari-hari bersama pacar. Atau, menjadi panitia 17 agustus yang sibuk mengurusi hadiah, lomba, dan cerewetnya ibu-ibu yang ingin anaknya menang.

Pekerja
Liburan! Santai di rumah, menonton tv dan tidur!
Bagaimana denganku?
Tanggal 17 Agustus bagiku memang tidak jauh berbeda dengan hari-hari libur lain. Tidak Nasionalis? mungkin saja. Tapi apa yang bisa kita lakukan? Ikut Upacara? Oh, terima kasih.
Jadi mungkin aku akan menaklukkan jalan sekitar wilayah selatan Bali yang dipenuhi tanjakan-tanjakan curam dengan naik sepeda! Berolahraga sepeda memang menyenangkan…
Bagaimana denganmu? apa saja yang kalian lakukan di tanggal 17 Agustus besok?

Dikutip dari :http://didats.net/page/makna-tanggal-17-agustus/
 

Followers